Monday, May 6, 2013

'P' si mistis


Atau kita hanya jadi pengulang-ulang yang ber:
A. Repetisi tiada henti
B. Terjebak tradisi, tra da isi
C. Korban definisi
D. Jamak terkendalikan situasi
E. Semua jawaban benar, dibuktikan dengan penyangkalan dan pembenaran diri via alasan
^^

lalu, tiada lg aktivis & pasivis; hanya oportunis, FaTaLis, & apatis; kemudian kapan & bagaimana ia mati, mmberi 'vis' atau 'org baik biasa'

*"bersama surat ini kami kirimkan kepada Anda hadiah kecil kosmetik dan cermin sehingga Anda.. dapat membuat diri kalian menarik di mata penguasa"
#jenjangkarirer

*I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.

Kau bilang jangan onani di kelas, ya benar... Kau tidak onani di kelas tapi onani di jalanan. Sama saja berOnani.

Kenapa disebut onani, karena hanya memuaskan diri sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri. Kalau memuaskan di luar itu, baru bukan oNaNi.

Mau bukti kalau kalian hanya beronani? Lihat, berapa banyak orang yang bersungut2 atas asap bakaran kalian. Sebanyak itu kau onani sehari.

Demi semua itu bukan hanya 100 anak berseragam gerak bersama, toh sama. Namun, seribu masa dengan pakaian apa adanya bergerak bersama.

Bagaimana mengeluarkan isi kerang dari cangkang kerasnya, bukan melempari kerang itu ke semua orang berharap isinya keluar. Seragam TK.

Bukankah kita semua hanya mengikuti tradisi, melakukan repetisi tanpa isi. Lalu menjadi alat, bagi satu orang perancang skenario untuk naik.

Kita semua hanya butuh hiburan, pengakuan, manfaatkan waktu luang, alasan pembenaran, mendapat kekuasaan, & berharap nama dicatat sejarah.

Ada tercatat sejarah, "Merintih saat ditekan, menindas saat berkuasa, mementingkan kepentingan golongan, demi kepuasan bukan perbaikan."

Lalu apa yang perlu dilakukan dalam keputus asaan? Kalau tak bisa bongkar, buat sistem baru. Tidak nanggung. BESAR. Hitler, Gandhi, Mao.

Di luar itu semua, tidak ada salah dan benar. Hanya sebab dan akibat. Hanya latihan dan pertandingan. Pro dan kontra. Itu semua BIASA aja.

Pertanyaannya, belum bosan kah kita ,mengulang-ulang?

Maka, mari berdrama. Peranku sebagai dewa. Kalian manusia. Mereka hewan ternak tak mengerti apa2. b(,")d

Aku yang paling benar. Khikhikhikhi... #muNaiFk #konteks

*kutipan dari catatan Soe Hok Gie

No comments:

Post a Comment