Saturday, November 21, 2015

Kadar Kemonyetan




Manusia itu ternyata tidak berkemanusiaan, tapi berkemonyetan.

Kadarnya salah satunya ditentukan dari perilaku berkendaraannya.

Lawan arus, langgar rambu dan marka, curi-curi celah di lampu merah, naik trotoar, berhenti di marka penyeberangan, dan apapun lah itu yang intinya adalah mengambil kesempatan untuk menindas hak publik.

Makin sering hal tersebut dilakukan berarti kadar kemonyetannya tinggi.

Apa beda manusia dan monyet selain manusia bisa membuat alasan dan alasan.

Sisanya sama-sama memanfaatkan kesempatan untuk mengambil lebih.

Ingin selalu untung tapi tak mampu menghitung, saat lebih didapat maka ada kekurangan yang terjadi.

Semacam lintasan lebih bagi sepeda motor di trotoar adalah kekurangan lintasan pejalan kaki.

Semacam menindas karena ditindas, tidak mampu melawan jadinya mencari lawan tidak sepadan.

Coba turunkan pengemudi mobil yang seenaknya memotong jalur melawan arah, lihatlah monyet tanpa bulu yang berbusa-busa membuat alasan.

No comments:

Post a Comment