Wednesday, January 22, 2014

ngeKasih

Kasih, yang tak terkenali namun terasakan.
Menanti, setiap suatu waktu tanpa perlu berjanji.
Senangkan, karena tidak pasti.
Tenangkan, terbebas dari ikatan dan terutama tuntutan.

Setiap keseharusnyaan sarat dengan keinginan, tuntutan.
Perbandingan menuntut kesesuaian demi penyederhanaan, degradasi.
Ketidak mau terimaan akan kompleksitas yang tak sejatinya tak perlu dibahas, jamak.
Kehadiran setitik danau untuk segelas cerita itu menyeimbangkan, kebebasan.

Tak perlu bongkar pasang sejarah diri, hanya buat waktu berlalu dan cinta mati menunggu.

Kasih, rasanya..
Tenggelam dalam aroma yang tak dikenali namun dalam tenang dan luas.
Peluk ingin.

Terkejut oleh kontak kilat sensasi yang melemparkan kepada klimaks enggan turun kembali.
Kecup ingin.
Terlarut lewat lembut perjalanan tanpa akhir dari setiap sudut cerita yang selalu baru.
Usap ingin.

Singgahi saja menemani, tanpa perlu bercerita diri.
Bersama dalam diam, untuk berusaha memang merepotkan.
Biarkan hanya dan saja, berdua seperiode keabadian bebas.
Rasanya, rasa-rasai saja..

Biar matahari yang mendefinisi.
Biar secangkir kopi yang menemani.
Biar bulan yang menyatakan.

Kasih seharian yang tak kan pernah terlupakan, kasih semalaman yang tak daya terluapkan, kasih sesorean yang tak ayal semacam keselama-lamanyaan.


No comments:

Post a Comment