Payung yang tergeletak terabaikan, tidak tak berguna,
karena terabaikan lah gunanya.
Angin yang berpLeuK hujan berdansa kasar, saking mesra
dan rindu keduanya, menggerus dunia.
Apalah yang lebih lembut daripada air, yang lebih
halus daripada angin, selain api.
Alirannya yang pasti dengan arah yang jelas, pasti ke
segala arah jelas tak tertebak, meledak.
Setarikan senyum yang melepaskan semuanya di hadapan
tatapan mata yang sungguh terasa pulang.
Jendela jiwa yang sekadar lolosan cahaya panasnya
lebih dari cukup menghangatkan di tengah hujan.
Senada dalam tarikan seirama dalam hembusan bernapas
yang terlupa menjadi disadari seperti amarah yang gelisah menemukan emosi yang
mewadahinya.
Api kecil menari ikuti angin bersama cahaya terbias
indah oleh butir air segudang cerita meluap lepas gegas tanpa bekas.
Hangatnya menyejukan, di antara dua batang dekapan yang
melindungi dari angin dan meneduhkan dari hujan ada api kecil menyala tenang; yang
lebih dari luas dari cukup, lebih pulang dari rumah , lebih indah dari
kematian.
No comments:
Post a Comment