Aku berdiri di antara kenangan dan harapan, di antara penyesalan dan kekhawatiran.
Diam.
Pilihan adalah pintu kekinian.
Awal dari gerakan, untuk mengisi aliran air kehidupan.
Diam untuk apa?
Diam untuk diam atau diam untuk bergerak, pilihlah.
Geraklah, pilih lalu jalani, hadiri, sadari.
Karena aku adalah tuhan atas duniaku, ciptaanku!
Nikmati semuanya, karena rasa adalah segalanya.
Senang dan sedih sama saja, kenangan.
Takut dan khawatir sama saja, kekhawatiran.
Hiduplah, hadirlah untuk sekarang dan sekarang-sekarangnya.
Mulai dari memilih.
*tampak kerasa susahnya sekarang (hahahaha... --> tawa miris sambil remas cangkir kopi)
Diam.
Pilihan adalah pintu kekinian.
Awal dari gerakan, untuk mengisi aliran air kehidupan.
Diam untuk apa?
Diam untuk diam atau diam untuk bergerak, pilihlah.
Geraklah, pilih lalu jalani, hadiri, sadari.
Karena aku adalah tuhan atas duniaku, ciptaanku!
Nikmati semuanya, karena rasa adalah segalanya.
Senang dan sedih sama saja, kenangan.
Takut dan khawatir sama saja, kekhawatiran.
Hiduplah, hadirlah untuk sekarang dan sekarang-sekarangnya.
Mulai dari memilih.
*tampak kerasa susahnya sekarang (hahahaha... --> tawa miris sambil remas cangkir kopi)
No comments:
Post a Comment