Friday, September 30, 2011

KARTINIS [bukan kartunis lho..]

by Leo Amurist on Wednesday, April 21, 2010 at 9:41am
 
<sebuah kemungkinan yang gak sengaja kepikiran>

Perempuan yang tidak terikat oleh buku dan tradisi, tapi mengakui itu dan menjadikannya suatu informasi. Tidak seperti orang-orang kaku yang hanya melihat kebenaran satu sisi dan menjadikannya kebenaran sejati, padahal rujukan mereka hanya buku yang dibilang suci dan pemikiran, kesepakatan terdahulu bernama tradisi. Perempuan yang bebas dan mengerti, berdamai dengan dunia. Perempuan yang bebas merdeka, bukan perempuan yang terikat kebenaran satu sisi, memaksakannya dan mulai menilai lalu menghakimi. Bukan juga perempuan yang terjebak di ujung sisi satunya lagi yang katanya terlalu bebas menjadi bablas. Itu bukan kebebasan, tapi kebablasan yang bertransformasi menjadi ikatan juga, dan terkekang dalam ternilai dan terhakimi. Kebebasan untuk memilih, indah dilanjutkan dengan kemerdekaan menjalani. Penerimaan kebebasan, kemandirian, dan pengakuan layak diimbangi dengan memberi kebebasan, kemandirian, dan pengakuan. Perempuan bebas merdeka, perempuan korban tradisi dan buku suci. Tipis seperti pelipis.

*opini pagi-pagi*

No comments:

Post a Comment