Friday, September 30, 2011

repost (cinta mula-mula)

by Leo Amurist on Friday, March 12, 2010 at 12:13pm


note nya bung 'Burhan Rimungguh'
lumayan bikin geli hati setelah bikin baladatak romansa
gini isinya:

Belajar dri seorang teman; ...Permulaan cinta adalah mengikhlaskan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri tapi membiarkan diri kita yang berubah oleh karena memahaminya. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan dalam diri orang yang kita cinta.
Janganlah benci terhadap cinta, karena itu bukanlah bagian dirinya, itu hanyalah campur tangan dari perasaan yang mengkontaminasi pikiran dan dengan mudah untuk disesatkan. Cinta membangkitkan kekuatan bukan kelemahan...

Kita dilahirkan memiliki hati yang jauh didalam diri, mengingatkan kita bahwa cinta yang tulus adalah cinta yang datang dari lubuk hati yang paling dalam. Cinta mengajarkan kita lemah lembut dan pengendalian diri, cinta memberikan kesabaran bukan pemaksaan diri, cinta dapat membunuh kekuasaan dan kebencian dengan sempurna. Hidup ini menjadi lebih indah dengan cinta.
Itulah cinta, anugerah terbesar didunia, yang tidak akan lekang oleh waktu. Cinta mengaktualisasi lewat expresi, gejolak rasa, yang hidup dalam diri kita.
Jika cinta yang kita tanam pada hati seseorang yang kita cintai mendapat ujian berat hingga pada akhirnya ia dapat bertahan, mungkin itulah yang dinamakan cinta sejati; tulus, tanpa pamrih dan apa adnya.

Cinta; kekuatan terbesar di alam semesta ini, kekuatan itulah yang memampukan seorang anak manusia bertahan hingga akhir ajalNya.
Rasio dan logika-pun tak dapat menjelaskan apa arti cinta, mengapa cinta ada, darimana asalnya. Tapi kita dapat merasakanya. Mungkin suatu hari sumber cinta sendiri yg dapat menjelaskannya, mengatakanya secara langsung, sehingga kita yang sekarang merasakanya hanya dapat mengucap syukur dan dapat memaknainya dengan lebih bijaksana.

No comments:

Post a Comment